Setiap
ilmu pengetahuan memiliki objek tertentu yang menjadi lapangan penyelidikan
atau lapangan studinya. Objek ini siperoleh melalui pendekatan atau cara
pandang, metode, dan sistem tertentu. Filsafat ilmu sebagaimana halnya dengan
bidang-bidang ilmu lainnya juga memiliki dua macam objek yaitu objek material
dan objek formal.
a.
Objek
Material Filsafat Ilmu
Objek material filsafat ilmu overlap dengan semua ilmu, yaitu
membahas fakta dan kebenaran semua disiplin ilmu, serta konfirmasi dan logika
yang digunakan oleh semua disiplin ilmu. Sedangkan menurut Arif Rohman,
Rukiyati dan L. Andriani (2011 : 22) objek material suatu bahan yang berupa
benda, barang, keadaan atau hal yang dikaji. Menurut Surajiyo (2007 : 5), Objek
material filsafat ilmu yaitu suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau
pembentukan pengetahuan atau hal yang diselidiki, di pandang atau di sorot oleh
suatu disiplin ilmu yang mencakup ada saja baik hal-hal yang kongkrit ataupun
abstrak.
Menurut Waryani Fajar Riyanto (2011 : 20), objek materi adalah
sasaran material suatu penyelidikan, pemikiran, atau penelitian keilmuan. Ia
bisa berupa saja baik apakah benda-benda material atau benda-benda non
material. Ia tidak terbatas pada apakah hanya di dalam kenyataan kongkret
seperti manusia ataupun alam semesta ataukah hanya di dala realitas abstrak
seperti Tuhan atau sesuatu yang bersifat ilahiyah lainnya.
Sementara menurut Dardiri bahwa objek material adalah segala
sesuatu yang ada, baik yang ada dalam pikiran, ada dalam kenyataan ataupun ada
dalam kemungkinan. Segala sesuatu yang ada itu di bagi dua, yaitu:
1.
Ada
yang bersifat umum, yakni ilmu yang menyelidiki tentang hal yang ada pada
umumnya.
2.
Ada
yang bersifat khusus yang terbagi dua yaitu ada secara mutlak dan tidak mutlak
yang terdiri dari manusia dan alam.
b.
Objek
Formal Filsafat Ilmu
Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah
objek materialnya. Setiap ilmu pasti berbeda dalam objek formalnya. Objek
formal filsafat ilmu adalah hakikat ilmu pengetahuan yang artinya filsafat ilmu
lebih menaruh perhatiannya terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan. Seperti
apa hakikat ilmu pengetahuan, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah dan
apa fungsi ilmu itu bagi manusia. Problem inilah yang dibicarakan dalam
landasan pengembangan ilmu pengetahuan yakni landasan ontologis, epistemologis,
dan aksiologis.
Objek formal filsafat ilmu adalah telaah filsafat tentang fakta dan
kebenaran, serta telaah filsafati tentang konfirmasi dan logika. Fakta dan
kebenaran menjadi objek formal substantif, sedangkan konfirmasi logika menjadi
objek formal instrumentatif dalam studi filsafat ilmu.
c.
Perbedaan
Objek Material dan Objek Formal Filsafat Ilmu
Dari penjelasan diatas, dapat dijelaskan bahwa ada perbedaan antara
objek material dan objek formal filsafat ilmu, antara lain:
a)
Objek
material filsafat ilmu merupakan suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian
atau pembentukan pengetahuan itu atau hal yang di selidiki, di pandang, atau di
sorot oleh suatu disiplin ilmu yang mencakup apa saja baik hal-hal yang konkrit
aupun yang abstrak. Sedangkan objek formal filsafat ilmu tidak terbatas pada
apa yang mampu diindrawi saja, melainkan seluruh hakikat sesuatu baik yang
nyata maupun yang abstrak.
b)
Objek
material filsafat ilmu itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang
ada (realita), seangkan objek formal filsafat ilmu (pengetahuan ilmiah) itu
bersifat khusus dan empiris.
c)
Objek
material filsafat ilmu mempelajari secara langsung pekerjaan akal dan
mengevaluasi hasil-hasil dari objek formal ilmu itu dan mengujinya dengan
realisasi praktis yang sebenarnya. Sedangkan objek formal filsafat ilmu
menyelidiki segala sesuatu itu guna mengerti sedalam dalamnya, atau mengerti
objek material itu secara hakiki, mengerti kodrat segala sesuatu itu secara
mendalam (to know the nature of everything). Objek formal inilah sudut
pandangan yang membedakan watak filsafat dengan pengetahuan, karena filsafat
beruaha mengerti sesuatu sedalam dalamnya.
0 komentar:
Posting Komentar